Kepala Dinas dan Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan DKP Kukar saat foto bersama
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki wilayah yang cukup luas. Didaerah pesisir Kukar memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan produksi garam. Salah satunya di Desa Kerisik Kecamatan Marang Kayu.
Saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar mencoba menghidupkan kembali produksi garam di Desa Kersik yang sempat dikembangkan oleh kelompok usaha garam namun gagal akibat abrasi.
"Dan kebetulan ini ada program dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, melihat potensi yang bisa digali di Kersik jadi kami arahkan ke sana yang kelompok usahanya diketuai oleh pak Mohamad Amin." kata Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan DKP Kukar Sabar Handoyo saat dikonfirmasi KutaiRaya.com Selasa (4/10/22).
Ia mengungkapkan program pengembangan garam dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, nanti akan dilihat perkembangannya, kalau memang ada hasilnya dari DKP Kabupaten akan memprogramkan untuk pengembangan garam di Kukar.
"Dengan adanya program ini DKP siap mengawal dan membantu pengembangan garam di Kukar." ujarnya.
Dikatakanya, bahwa potensi produksi garam itu hampir di seluruh wilayah Kukar khususnya di bibir pantai berpotensi, artinya di pantai Kukar ada sekitar 1600 hektar itu sebenarnya ada potensi untuk memproduksi garam.
"Makanya kita coba dengan menggunakan sistem tunnel atau matap untuk menghindari kalau hujan, karena menurut pengalaman dari masyarakat yang memproduksi garam itu mulai dari mengisi air laut sampai 45 hari untuk panen garamnya. Dan kemarin yang ada di Kersik itu ada 12 kolam tunnel, dari 12 kolam ini bisa menghasilkan garam sebanyak 3 ton." sebutnya.Dimana garam yang diproduksi ini adalah garam krosok atau yang masih mentah belum bisa dikonsumsi. Jadi kalau untuk dikonsumsi masih perlu dilakukan proses pembuatan yodiumnya. Adapun kegunaan garam krosok ini yaitu untuk pertanian, perkebunan pembuatan ikan asin, industri, dan terapi.
Sementara ini yang memerlukan garam krosok itu banyak, tinggal produksi garamnya saja yang perlu dikembangkan. Bahkan dari Desa Kersik itu sendiri mendapatkan tawaran dari perkebunan sawit, pertanian.
"Harapan kita kedepan,kalau disekitar alur pantai kita jika ada lokasi tambak yang sudah tidak produktif bisa kita gunakan untuk pengembangan garam." pungkasnya. (*dri)
sumber: http://www.kutairaya.com/news.php?id=6210
Bagikan:
Desa Kersik
Kecamatan Marang Kayu
Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur
© 2024 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini