Kersik – Pemerintah Desa Kersik menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Risiko yang diikuti oleh aparatur desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Lembaga Kemasyarakatan Desa. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan narasumber berkompeten dari Kepolisian Kota Bontang (Tipikor) pada hari pertama, dan Inspektorat Kabupaten Kutai Kartanegara pada hari kedua.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur dan lembaga desa dalam memahami serta mengendalikan potensi risiko dalam tata kelola pemerintahan desa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pemerintah desa mampu lebih transparan, akuntabel, serta sigap dalam mencegah potensi permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari.

Kepala Desa Kersik dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Desa Kersik untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa. “Manajemen risiko sangat penting dalam menjaga integritas dan kualitas pelayanan pemerintahan desa. Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap aparatur desa, BPD, dan seluruh lembaga dapat bekerja lebih profesional serta menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas,” ujarnya.

Pada hari pertama, narasumber dari Kepolisian Tipikor Polres Bontang memberikan materi tentang “Manajemen Risiko dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Pemerintahan Desa”. Sedangkan pada hari kedua, Inspektorat Kabupaten Kutai Kartanegara membimbing peserta dalam Workshop Penyusunan Matriks Risiko serta penyusunan Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut Desa Kersik.

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan, khususnya saat diskusi kelompok dan presentasi hasil workshop. Para peserta menilai pelatihan ini sangat bermanfaat sebagai bekal dalam menjalankan tugas masing-masing lembaga di desa.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemerintah Desa Kersik berharap seluruh aparatur, BPD, maupun Lembaga Kemasyarakatan Desa dapat semakin solid dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.(admin)