Foto Berita
Kembangkan Ekowisata Lokal, Pertamina Hulu Kalimantan Timur Tanam 10.000 Mangrove di Pantai Kersik

15 Agustus 2022

Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) terus mewujudkan komitmennya dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan ekowisata di sekitar daerah operasi. Hal ini diimplementasikan melalui penanaman pohon mangrove di Pantai Biru Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dilakukan bersama kelompok binaan PHKT Sahabat Mangrove. Tercatat selama tahun 2021 telah ditanam sebanyak total 10.000 pohon dengan rincian penanaman pertama di bulan Januari sebanyak 3.000 pohon, penanaman kedua di bulan Juli sebanyak 3.000 pohon, dan penanaman tahap ketiga pada tanggal 28 Agustus 2021 sebanyak 4.000 pohon.


Hadir dalam kegiatan penanaman ketiga yakni Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara Yudiarta, Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Marangkayu Saharuddin, dan sejumlah tokoh masyarakat di wilayah tersebut. Penamanam mangrove dilakukan secara simbolis dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Pada kesempatan tersebut, Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat, Kecamatan Marangkayu Saharuddin memberikan apresiasnya terhadap PHKT dan Sahabat Mangrove yang tidak hanya menanam tetapi merawat dan memonitor pertumbuhan mangrove yang telah ditanam sejak 2020, dan harapannya agar Sahabat Mangrove ini dapat masuk dalam APBD SDM Desa Kersik.

Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara Yudiarta juga menyatakan bahwa saat ini Pemerintah Kukar telah melakukan pemetaan lahan gambut, sepadan-sepadan pantai yang akan terus dilestarikan menggunakan tanaman mangrove untuk mempertahankan dari abrasi. "DLHK Kukar sangat mengapresiasi Pertamina atau PHKT dan kegiatan usaha usaha lain yang bekerja sama dengan masyarakat serta pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya di sepadan pantai," tambah Yudiarta. Mewakili managemen PHKT Superintendent Santan Terminal Joko Purwono pun menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari seluruh stakeholder hingga kegiatan restorasi mangrove di wilayah Kersik ini dapat terlaksana dengan baik.


"Penanaman mangrove di Pantai Kersik merupakan program jangka panjang di mana banyak sekali manfaat mangrove yang dapat memberikan kebaikan pada masyarakat, khususnya di Desa Kersik, baik manfaat secara ekonomi maupun ekologi,” terang Joko.

Sebagai tindak lanjut program, PHKT berencana untuk melakukan penanaman lanjutan pada tahun 2022 dan mengadakan pelatihan UMKM olahan buah mangrove menjadi berbagai jenis produk makanan dan minuman yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.


Selain itu, Pantai Kersik juga akan di jadikan tujuan ekowisata dan edukasi mangrove. Pada wilayah Pantai Kersik dapat memberikan banyak informasi yang lebih mendalam mengenai kegunaan dan manfaat mangrove antara lain menjaga habitat laut karena hutan mangrove merupakan rumah bagi spesies seperti ikan, udang, kepiting dan akarnya pun menjadikan air pantai menjadi lebih jernih; mencegah abrasi; dan mengurangi risiko tsunami serta menjaga kualitas udara karena pohon mangrove dapat menyerap karbon hingga 5x lebih banyak daripada hutan tropis. PHKT terus mendukung Desa Kersik melalui Program Kampung Iklim (Proklim) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2021, dengan hasil penilaian Desa Kersik sebagai Proklim Pratama.

Selain itu PHKT sebagai bagian dari Zona 10, bersama dengan anak perusahaan lain yang bernaung dalam Subholding Upstream Regional Kalimantan akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah melalui program-program pengelolaan dan pelestarian lingkungan berkelanjutan, program pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program CSR, serta terus membangun kemitraan yang aktif dengan masyarakat dan pemangku kepentingan di sekitar daerah operasi PHKT.

 


Foto Berita
Bupati Serahkan Ambulance di Desa Kersik, Marangkayu

15 Agustus 2022

TENGGARONG  - Masih terkait kunjungan kerja Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah di Kecamatan Marang Kayu, kali ini bupati sambangi salah datu desa yang ada di kecamatan tersebut, yakni Desa Kersik untuk menyerahkan bantuan 1 unit Mobil Ambulance kepada pemerintahan Desa Kersik. Penyerahan itu dilakukan di kantor Desa Kersik pada Rabu, (8/7/2020) malam.

Edi mengatakan, melalui tokoh masyarakat menyampaikan penghargaan dan terima kasih bahwa Desa Kersik ini terjaga dengan baik, dengan kondisi aman dan tentram. Dimana aktivitas masyarakatnya terjalin dengan baik, baik itu aktivitas sosial, aktivitas keagamaan, kegiataan usaha ekonomi rakyat juga berjalan dengan baik.

"Ini tidak lain adalah salah satu dimana kita bisa menciptakan bersama kondisi aman, tentram dan kondusif," ujarnya.

Lanjut Edi mengatakan, penyerahan mobil ambulance ini adalah aset pemkab, akan tetapi ditingkat kabupaten kurang dimanfaatkan dan kurang dirawat. 

Sehingga dari pemkab ditawarkan kepada Camat Marang Kayu dan akhirnya kades Kersik mengusulkan untuk diserahkan kepada Desa Kersik kebetulan desa sangat membutuhkan ambulance tersebut.

"Saya berharap dengan ambulance ini nantinya bisa memfasilitasi masyarakat dengan tidak dipungut biaya transportasi," harap Bupati. 

Turut hadir dalam rombongan bupati tersebut,  Asisten II Sukhrawardy, Kadis Perkebunan Akhmad Taufik, Kadis Perumahan dan Pemukiman Ahyani Fadianur Diani, Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral Kukar Slamet Raharjo. Serta  Camat Marang Kayu Rekson  Simanjuntak dan Kades  Kersik Jumadi. 

Rangkaian acara ini ditandai dengan penandatanganan berita acara, dan uji coba  kendaraan ambulance oleh bupati.

Foto Berita
Pokdarwis kelola Pantai Biru sekaligus jadi PAD Desa

15 Agustus 2022

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Biru mengelola Pantai Biru yang berlokasi di Jalan Kersik, Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara  untuk menjaga kelestarian alam agar tidak semakin terkikis oleh ombak,   sekaligus menjadi potensi ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) bagi desa.
 

"Pantai ini dulunya biru dan daratan nya jauh di sana, tapi sekarang terkikis karena abrasi dan semakin habis. Kami tergerak untuk mengelola  menjaga kelestarian alam sekaligus nantinya  menjadi PAD bagi desa dan masyarakat," kata Ketua Pokdarwis Pantai Biru, Novan Satria di Marangkayu, Minggu.

Ia menjelaskan, pantai tersebut setiap tahunnya mengalami abrasi antara tiga sampai lima meter setiap tahunnya. Selain karena ombak juga karena kerusakan alam seperti limbah dimana-mana dan terumbu karang rusak sehingga tidak bisa menahan ombak.

Meskipun katanya, perusahaan setempat seperti Pertamina sempat melirik dengan memberi bantuan dana CSR berupa material penahan gelombang ambang rendah (Pegar) sebagai penahan laju ombak.

"Karena kalau tidak  ada penahan ombak bisa sampai ke perkampungan. Jadi kita menjaga alam, menghindari kerusakan dari abrasi tapi juga menjadi potensi ekonomi," tegasnya.

 Novan mengungkapkan, Pantai Biru  selama ini banyak dikunjungi  setiap hari jumlahnya berbeda-beda. Pokdarwis  mengelola  dengan  mengenakan biaya tiket masuk  kepada setiap pengunjung  yang datang.

Ia mengatakan, jumlah kunjungan  yang datang diestimasikan  dengan  jumlah kendaraan. Kendaraan roda dua dihitung dua jiwa sementara kendaraan roda empat dihitung dengan lima jiwa.

“Jadi  berdasarkan perhitungan estimasi tersebut jumlah pengunjung di hari kedua lebaran mencapai sekitar 10.000 jiwa lebih,” katanya.

Novan menyebutkan,  saat lebaran kedua pantai tersebut meraup pendapatan hingga Rp18 juta lebih dan desa mendapat persenan sebanyak 20 persen , sementara pemilik lahan mendapat 30 persen dan Pokdarwis 50 persen.

Dia mengungkapkan, ke depan pihaknya akan membangun fasilitas umun seperti toilet, mushola dan kursi untuk tempat duduk pengunjung tanpa dipungut biaya karena saat ini hanya ada fasilitas perorangan yang berbayar.

"Sampai saat ini kami belum bisa menerapkan sistem per jiwa tiket masuk karena kalau per jiwa kami harus siap dengan fasilitas yang ada dan harus gratis jadi pengunjung lebih nyaman. Tempat bernaung gratis, tidak semua harus bayar," ucapnya.

Novan menambahkan, dampak ekonomi dari pengelolaan pantai terbilang cukup pesat. Dilihat dari jumlah pedagang yang sebelumnya hanya lima orang dan sekarang mencapai 32 orang.

“Saat ini pemerintah desa juga membangun pemecah ombak skala rendah untuk menahan laju abrasi agar tidak terus menuju pemukiman penduduk.  Sedangkan  kontribusi wisata Pantai Biru Kersik menjadi salah satu sumber PAD desa ,” ujarnya.

Foto Berita
PEMERINTAH DESA KERSIK GELAR PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN PRODUK DAN KEMASAN AMPLANG

24 Juni 2022

KERSIKNEWS – Pemerintah Desa Kersik gelar pelatihan keterampilan pembuatan produk dan kemasan amplang yang dilaksanakan di Pantai Biru, Desa Kersik, Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (22/6/2022).


Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Camat Marang Kayu Ibu Rahmatang, S.Pi, Ketua TP-PKK Kecamatan Marang Kayu Ibu Lili Herlina,S.Ag, Jumadi Kepala Desa Kersik, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman dan diikuti sebanyak 40 peserta pelatihan yang terdiri dari kader kelompok kerja dan masyarakat umum dari Desa Kersik.


Melalui pelatihan ini diharapkan mampu untuk meningkatkan keterampilan serta mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Desa Kersik.(jm)